Sabtu, Oktober 25, 2008

IT Governance dan Pembangunan Daerah

Mewujudkan good IT governance (“penadbiran/tata kelola teknologi informasi yang baik”) tidaklah mudah. Tantangan yang umumnya muncul sejak ujung awal perancangan hingga ujung akhir evaluasi (dan perbaikan), acapkali diperkaya dengan dimensi konteks dunia nyatanya.

Dalam pembangunan daerah, upaya mendayagunakan teknologi informasi tentu juga tidak boleh mengabaikan good IT governance ini. Bagaimana caranya? Kerangka strategi e-development ditawarkan sebagai suatu pendekatan untuk maksud ini.

Walaupun saat ini masih terlampau dini untuk disimpulkan dan belum dapat memberikan bukti (evidence) akademis keterujiannya, pengalaman praktis yang dilakukan oleh dua daerah, yaitu Kabupaten Jembrana dan Kota Pekalongan, memberikan optimisme bahwa kerangka strategi e-development dapat menjadi pijakan pragmatis dalam mendukung IT governance dan pembangunan daerah yang baik.

Tulisan ringkas tentang ini saya simpan di folder yang ini.

Semoga bermanfaat.
Salam

Baca Selanjutnya...

Rabu, Oktober 22, 2008

Dari Workshop Penyusunan Naskah Akademis RPJMN 2010-2014

Tadi pagi, Rabu, 22 Oktober, Bappenas menyelenggarakan worksop Penyusunan Naskah Akademis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 210-2014, bidang industri, iptek dan BUMN. Acara dibuka Deputi Bidang Ekonomi Bappenas, Dr. Slamet Seno Adji, MA, lalu diisi dengan paparan Dr. Mesdin Simarmata (Direktur Iptek, Industri dan BUMN – Bappenas), dibahas oleh Prof. Dr. Lukman Hakim (Wakil Kepala LIPI), dan dimoderatori oleh Ir. Dudi Hidayat, MSc. (peneliti PAPIPTEK-LIPI). Saya harus minta maaf, dengan alasan klasik ada kesibukan lain terpaksa datang agak terlambat.

Saya mencatat beberapa hal menarik dari acara tersebut di sini. Pertama, walaupun baru merupakan usulan, nampaknya dari peserta diskusi tidak ada keberatan tentang tema utama yang hendak diangkat, yaitu “penguatan sistem inovasi” (maaf jika tidak persis, tetapi kurang lebih demikian). Ini juga sejalan dengan rangkaian berwacana di beberapa kelompok, bahasan yang diangkat dalam Rakornas Ristek 2008, dan rangkaian diskusi yang diselenggarakan oleh KNRT sejauh ini.

Kedua, semangat Bappenas untuk semakin “terbuka” kepada publik patut kita apresiasi. Kata banyak pakar, proses kebijakan yang baik adalah yang “partisipatif.” Jadi, dengan keterbukaan ini, mudah-mudahan ini merupakan tahapan baik untuk menghasilkan kualitas draf yang semakin baik pula. Untuk mengetahui lebih detail materi yang dibahas, bisa bergabung di Forum Diskusi Sistem Inovasi dan melihat di sana. Silahkan sampaikan suara Anda. Saran dan kritik yang membangun sangat dinanti untuk perbaikan negeri ini ke depan.

Yang ketiga, terlepas dari belum adanya ”ketegasan” tentang isu kebijakan (policy issues) dan kerangka kebijakan (policy framework) untuk mengatasinya yang akan dituangkan dalam naskah akademis tersebut, semangat yang muncul dari forum akan adanya perbaikan kebijakan (policy reform) sangat kental. Tentunya ini sangat penting. Jika tidak, usulan kebijakan (dan program) akan berisiko menjadi ”kebijakan kosmetik” semata. Pantaskah kita berharap terjadi perubahan signifikan di Indonesia jika ikhtiar kita pun sekedar seperti itu?

Hal terakhir yang ingin saya sampaikan di sini, saya juga mencatat dan setuju tentang salah satu yang diangkat oleh pak Lukman, tentang perlunya leadership (kepemimpinan) dalam membawa perubahan kebijakan (policy reform) dalam konteks yang dibahas. Mengapa penting? Membawa perbaikan sistem inovasi (baca: merumuskan dan menjalankan kebijakan inovasi), tidak sekedar perlu orang (komunitas) yang punya pengetahuan tentang ini, tetapi keberanian membawa perubahan mindset para aktor sistem inovasi.

Ini tentu bukan perkara gampang. Butuh ”keberanian, kesungguhan, dan konsistensi” membongkar sekat-sekat berpikir dan bekerja sektoral, kebijakan dan tindakan yang telah terbiasa terfragmentasi, kebiasaan bekerja sendiri-sendiri yang telah mentradisi dan membelenggu tak saja di lingkungan birokrasi, tetapi juga para peneliti dan pelaku bisnis. Belum lagi tantangan bagi penentu kebijakan yang ”nekad” melakukan perubahan demikian akan menghadapi arus utama kebijakan pembangunan dan memiliki risiko ”tak populer.”

Saya sempat agak khawatir wacana tentang leadership ini akan menjadi ambigu, kalau setiap orang hanya berharap akan ”ujug-ujug” muncul seorang pemimpin yang diidealkan. Yang saya bayangkan, leadership ataupun kepioniran dalam konteks yang dibahas harus ditumbuhkan di setiap kalangan, termasuk para pemimpin kekuatan politik yang akan berlomba di tahun 2009 untuk membangun negeri. Mari kita nilai dan kita pilih, siapa yang memiliki good political will dalam hal ini . . .

Kekhawatiran itu agak sirna, ketika workshop ditutup dan peserta diperbolehkan memenuhi kebutuhan mendasarnya bersantap siang. Ternyata ”mekanisme pasar” bekerja hampir sempurna. Supply hidangan makan siang diserbu demand peserta. Sinyal respon positif pasar terlihat dari wajah-wajah setelah santap siang, dan ketawa-ketiwi pelaku pasar sambil saling berpamitan . . .

Salam

Baca Selanjutnya...

Sabtu, Oktober 18, 2008

Pengembangan Sistem Inovasi: Isu 2 (lanjutan)

Menyambung tulisan sebelumnya, untuk kasus Indonesia, saya kira kita juga perlu mencermati isu khusus/spesifik yang memang karena kondisi alamiah dan historis Indonesia menuntut perhatian khusus dalam pengembangan/ penguatan sistem inovasi.

Menyadari kondisi alamiah Indonesia dan belajar dari pengalaman masa lalu, maka kemampuan dalam mengatasi bahaya bencana, baik yang bersumber pada kondisi alamiah maupun karena pengaruh aktivitas manusia juga merupakan faktor penting yang perlu dikembangkan oleh Indonesia. Kelemahan kemampuan iptek secara nasional sejauh ini merupakan salah satu tantangan yang dihadapi dan perlu ditanggulangi melalui pengembangan sistem inovasi.

Tengok saja berbagai pengalaman kemampuan kita dalam manajemen bencana (dan kemampuan teknologi), apakah menyangkut gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, kebakaran, termasuk kebakaran [pembakaran?] hutan, dan lain sebagainya.

Selain itu, sistem pertahanan dan keamanan negara yang secara relatif menurun sangat dipengaruhi oleh ketergantungan yang sangat besar pada kekuatan negara maju, kelemahan daya dukung iptek dan kemampuan industri dalam negeri dalam mendukung sistem pertahanan dan keamanan negara. Kondisi demikian yang berlarut menjadi ancaman yang semakin serius bagi kedaulatan negara dan keutuhan NKRI. Bahkan kemampuan teknologi informasi dan komunikasi terkait dengan sistem penerbangan sipil [CNS/ATM ~ Communication, Navigation, Surveillance/Air Traffic Management] tidak saja dapat mengganggu keselamatan, keamanan dan efisiensi dalam manajemen pernerbangan sipil kita tetapi juga dapat "menggerogoti" keutuhan kedaulatan NKRI.

Bersambung . . .

Baca Selanjutnya...

Pengembangan Sistem Inovasi: Isu 2

Dalam artikel sebelumnya, saya sampaikan bahwa isu kedua dalam pengembangan sistem inovasi di indonesia adalah "Persoalan/isu pokok yang perlu dipecahkan agar sistem inovasi berkembang dan kemajuannya dapat dipercepat." Berikut ulasan tentang hal ini.

Cara pandang sistem inovasi membantu kita memahami bagaimana sistem berkembang dan persoalan prioritas apa yang perlu diatasi. Di sinilah kita mencermati persoalan atau isu-isu kebijakan. Artinya kita perlu menelaah persoalan penting apa yang tidak mungkin ”terselesaikan dengan sendirinya.” Pada intinya, argumen ”kegagalan sistemik(systemic failures) dapat berbagai sumber, seperti:

  • Kegagalan pemerintah (government failures).
  • Kegagalan pasar (market failures).
  • Kegagalan sistem yang lain karena tidak adanya elemen sistem yang penting, atau tidak berfungsinya elemen sistem dan/atau tidak berkembangnya interaksi dalam sistem dengan baik.

Bentuk persoalannya dapat beragam (seperti pernah dibahas dalam buku atau makalah-makalah saya yang terkait dengan ini. Kita juga dapat mempelajari telaahan para pakar berkaitan dengan ini, yang antara lain saya cantumkan dalam daftar pustaka pada tulisan-tulisan saya tersebut).

Jika dicermati, tentu akan dapat ditulis sederet persoalan yang dihadapi oleh Indonesia (pada tataran nasional, daerah ataupun industrial/sektoral). Saya mencoba menghimpunnya dalam bentuk isu-isu generik.

Pada dasarnya, sistem inovasi dipengaruhi oleh kondisi umum yang membentuknya (baik yang bersifat alamiah maupun karena lingkungan kebijakan yang mempengaruhi). Sistem inovasi juga dipengaruhi oleh basis sistem ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek, termasuk penelitian, pengembangan dan rekayasa atau litbangyasa) dan sistem produksi dalam perekonomian, beserta interaksi yang terjadi di dalamnya dan di antaranya. Sistem inovasi pada tataran nasional ataupun daerah sangat ditentukan oleh perkembangan sosio kultural yang berkembang dalam masyarakatnya. Kita pun belajar bahwa keberhasilan negara atau daerah, “dibawa/ditentukan” oleh leadership (termasuk political will), kesungguhan, dan komitmen para pelaku sistem (pelaku bisnis, penentu kebijakan dan para pemangku kepentingan lain) dalam menggali, mengembangkan dan memanfaatkan potensi terbaik yang dimiliki. Yang juga sangat penting adalah bahwa sistem inovasi tentu saja tak terlepas dari pengaruh perkembangan global (artinya, pengaruh dinamika perubahan, yang bersifat lokal hingga internasional).

Karena itu, menurut hemat saya, sistem inovasi di Indonesia setidaknya menghadapi isu kebijakan inovasi (persoalan sistemik) yang saya kelompokkan dalam 6 isu kebijakan, yaitu (penjelasan lebih detail dapat dilihat dalam buku atau tulisan saya yang terkait):

  1. Kelemahan kerangka/kondisi umum yang mempengaruhi sistem inovasi.
  2. Kelemahan kelembagaan dan daya dukung iptek serta rendahnya kemampuan absorpsi dunia usaha, khususnya usaha kecil dan menengah (UKM).
  3. Kelemahan dalam keterkaitan, interaksi dan kerjasama difusi inovasi. Dalam hal ini termasuk difusi praktik baik/terbaik dan/atau hasil litbang.
  4. Persoalan budaya inovasi.
  5. Kelemahan dalam fokus, rantai nilai, kompetensi dan sumber pembaruan ekonomi dan sosial.
  6. Tantangan global.

Jadi menurut saya, persoalan yang telah disebutkan merupakan enam persoalan sistemik (isu kebijakan inovasi) yang bersifat generik yang saat ini dihadapi oleh kita, baik pada tataran daerah secara umum, industrial/sektoral ataupun nasional.

Kalau saja kita mampu mengatasi/memecahkan keenam isu kebijakan inovasi tersebut secara serentak dan bertahap dalam periode lima tahun pembangunan ke depan, maka insya Allah, ini akan membawa kita kepada kondisi sistem inovasi Indonesia yang memiliki fondasi yang cukup kuat untuk berkembang ke tahapan berikutnya.

Saya katakan perlu dipecahkan serentak, karena persoalan sistemik kebijakan inovasi tersebut tidak bisa lagi hanya sekedar dilakukan secara parsial, terfragmentasi. Saya katakan bertahap, karena tentu saja kita tidak mungkin kita mengatasi kompleksitas isu kebijakan tersebut dengan serta-merta atau sesaat. Sistem inovasi perlu berproses dan membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri (beradaptasi), mengembangkan kapasitasnya dan kultur yang semakin baik.

Pelajaran yang dapat kita petik antara lain adalah bahwa untuk dapat mengembangkan/memperkuat sistem inovasi, kita perlu melakukannya secara sistemik dan sistematik. Alangkah naifnya jika kita selalu (atau masih) beranggapan bahwa hal demikian bisa dilakukan hanya oleh satu departemen/kementerian atau lembaga saja.

Wallahu alam bissawab . . .

Bersambung.

Baca Selanjutnya...

Kamis, Oktober 16, 2008

Sosialisasi Sistem Inovasi di Televisi dan Radio

Salah satu pembicaraan yang sering disampaikan dalam kesempatan diskusi adalah bahwa ragam hal seputar sistem inovasi belum banyak diketahui oleh para penentu kebijakan dan belum tersampaikan kepada masyarakat secara luas.

Saya kira sudah saatnya kita mulai memperkenalkannya melalui beragam media, termasuk media elektronik. Selain melalui blog, situs resmi, forum-forum diskusi, saya ingin mengusulkan juga melalui televisi dan radio. Mungkin ini bisa diawali dengan memanfaatkan acara "Iptek Voice" (radio) dan "Iptek Talk" (TV) yang dikelola oleh KNRT.

What do you think?

Baca Selanjutnya...

Kamis, Oktober 09, 2008

Berduka Cita Atas Berpulangnya Mas Didit Yudhistira . . .

Innalillahi wa ina ilaihi rojiun . . .

Telah berpulang ke Rahmatullah sahabat kita, mas Didit Yudhistira, 8 Oktober 2008 di Jakarta.

Almarhum bekerja di BPPT dan KNRT.

Semoga Allah swt mengampuni segala dosanya, menerima amal ibadahnya dan memberikan tempat yang sangat baik, serta semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan iman.

Kepada rekan, handai taulan, kolega . . . mohon memaafkan kesalahan almarhum.

Selamat jalan mas Didit . . .

Baca Selanjutnya...

Berduka Cita Atas Berpulangnya Mas Agus Wahyudi . . .

Turut berduka cita atas meninggalnya sahabat kita, Agus Wahyudi, M.Kom., pada tanggal 8 Oktober 2008 di Semarang.

Almarhum adalah Ketua STMIK Widya Pratama - Pekalongan.

Semoga allmarhum diterima di sisiNya dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
Kepada rekan, handai taulan, kolega . . . mohon memaafkan kesalahan almarhum.

Selamat jalan mas Agus Wahyudi . . . . .

Baca Selanjutnya...

Minggu, Oktober 05, 2008

Rencana Diskusi Sistem Inovasi di KNRT dan BPPT

Ristek atau Kementerian Negara Riset dan Teknologi (KNRT) tengah menggalang berbagai pihak (termasuk BPPt dan LIPI) mengupas sistem inovasi di Indonesia dan menghimpun saran/masukan tentang apa yang sebaiknya diperkuat ke depan.

Komunitas diskusi sangat perlu dikembangkan, dan akan terdiri dari beragam latar belakang pandangan, kepakaran,maupun tingkat pemahaman yang berbeda. Agar menghasilkan sesuatu yang dapat dijadikan bahan-bahan/dokumen yang lebih “terstruktur” dan bermanfaat bagi penentu kebijakan, maka “muara akhir” perlu lebih terfokus.

Dalam dikusi-diskusi sebelumnya, disepakati bahwa muara tersebut berupa “dokumen” di akhir 2008 yang pada intinya diharapkan bermuatan:

  • Pandangan tentang [pendekatan] sistem inovasi dalam konteks pembangunan Indonesia;

  • Gambaran tentang sistem inovasi di Indonesia dan isu-isu strategisnya;

  • Agenda perbaikan kebijakan ke depan.


Proses Awal
Sehubungan dengan itu, sebagai titik awal diskusi sistem inovasi di Bulan Oktober ini, saya mengusulkan dua agenda paralel, yaitu:

  • Pertukaran informasi, dan pengalaman / pengetahuan di antara partisipan; dan

  • Pemetaan sistem inovasi nasional saat ini.

Untuk tim penyusun dokumen yang akan dihasilkan, silahkan saja dibentuk. Saya mengharapkan komunitas diskusi terus berkembang, dan karenanya siapapun diperbolehkan bergabung, offline maupun online. Jika ada yang memerlukan diskusi awal untuk mengenali / memahami tentang topik ini, silahkan memanfaatkan sumber daya yang ada (hardcopy, softcopy di beberapa lokasi yang saya tunjukkan berikut, maupun kontak dengan berbagai orang). Kalau diperlukan workhop kecil dengan peserta terbatas, rekan-rekan dapat mengatur waktunya. Saya kira cukup banyak yang bersedia menjadi nara sumber atau relawan/relawati fasilitator.


Lokasi Sumber Bahan dan Diskus di Internet
Beberapa sumber berikut di internet saat ini dapat dimanfaatkan. Saya usulkan, pembagian pemanfaatan sumber daya tersebut adalah sebagai berikut:

  • Situs http://www.sin.web.id/ mudah-mudahan dapat dikembangkan terus sebagai ”situs resmi” tentang sistem inovasi di Indonesia (dikelola oleh KNRT);
    Jika Anda jelajahi blog ini dan dua blog terkait lain (http://sistem-inovasi.blogspot.com/ dan http://sisteminovasi.wordpress.com/), dapat ditemukan beberapa bahan untuk diskusi awal tersebut.

  • Blog http://sistem-inovasi.blogspot.com/ dapat dimanfaatkan sebagai blog komunitas untuk mendiskusikan hal mendasar (misalnya konsep) seputar sistem inovasi (dan kebijakan inovasi tentunya) dan isu terkait lain. Referensi, tutorial, bahan pembelajaran dan sejenisnya lebih banyak dibicarakan di sini. Blog ini sebaiknya nanti dikelola oleh komunitas;

  • Blog http://sisteminovasi.wordpress.com/ dapat dimanfaatkan sebagai blog komunitas untuk mendiskusikan isu/topik aktual seputar sistem inovasi (dan kebijakan inovasi tentunya) dan isu terkait lain. Blog ini juga dikelola lebih lanjut oleh komunitas;
    Tentu saja situs resmi dan kedua blog tersebut dapat berfungsi sebagai media informasi-komunikasi yang saling melengkapi.

Selain itu, sudah ada pula lokasi forum diskusi berikut yang dapat dimanfaatkan:



Sumber Personal
Blog ini (http://tatang-taufik.blogspot.com/) merupakan blog personal yang saya kelola. Silahkan kritisi muatannya. Jangan langsung percaya, karena muatan utamanya adalah opini pribadi seputar perbaikan/pengembangan sistem inovasi, kebijakan inovasi, klaster industri, e-development, pemberdayaan masyarakat, dan isu/topik lain yang ingin saya tulis/komentari.

Jika dinilai bermanfaat, silahkan manfaatkan beberapa sumber atau taut seperti tertera pada sidebar, misalnya:

Bahan-bahan tersebut dapat diunduh, dimanfaatkan dan disebarluaskan. Semoga bermanfaat.


Catatan Tambahan
Seperti biasa, untuk memperkaya bahan informasi, Anda dapat menggunakan berbagai mesin pencari di internet. Saya kira kata kunci (keyword) yang tepat untuk topik kita adalah “sistem inovasi” dan/atau “kebijakan inovasi”. Untuk sumber dalam bahasa Inggris, gunakan “innovation system” atau “innovation policy”.

Selain menggunaan mesin pencari yang tersedia di internet, untuk melihat/menelusuri sumber daya dengan beberapa kata kunci atau bergabung dalam “jaringan” dalam topik tertentu Anda juga dapat mengunjungi:



Direktori Blog dan Library:

Banyak tersedia, silahkan coba di antaranya:


Semoga bermanfaat . . . . .

Baca Selanjutnya...

Rabu, Oktober 01, 2008

Mari Menggalang Pertukaran informasi dalam Mendorong Pengembangan Sistem Inovasi Daerah

Hari Iedul Fitri memberi pelajaran banyak. Memelihara tali silaturahmi adalah salah satunya. Mendatangi atau didatangi handali taulan untuk saling memaafkan merupakan bagian dari tradisi kita di hari itu. Kita juga terbantu dengan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam menyambung tali persaudaraan tersebut (walaupun SMS terkadang terganggu persoalan jaringan).

Di sela rehat bertemu sanak saudara, saya jadi teringat usulan saya terkait dengan isu 1, khususnya tentang “Peningkatan kapasitas pembuat kebijakan dan para pemangku kepentingan tentang sistem inovasi” dan “Membangun komunitas praktik sistem inovasi, menghimpun dan menyebarluaskan praktik baik, meningkatkan kajian dan pembelajaran kebijakan inovasi.”
Pertukaran informasi, pengalaman, pengetahuan tentang bagaimana mengembangkan /memperkuat sistem inovasi pada tataran daerah. Ini mudah-mudahn dapat membantu proses peningkatan kapasitas kita dalam hal ini. Selain itu, upaya demikian juga sebenarnya penting dalam mengawali proses “penyelarasan” kebijakan. Pada tahap tersebut memang “koordinasi” [maaf, tidak perlu alergi dengan istilah ini] semakin dituntut. Tetapi tak perlu khawatir tentang “ikatan” apa-apa, baik harus “dikoordinasikan” ataupun “mengkoordinasikan.”. Saya hanya sekedar memberi gambaran bahwa proses demikian merupakan bagian penting dan harus dilalui jika kita menghendaki kebijakan yang semakin baik.

Dalam “pendekatan” koordinasi itu sendiri dikenal dua ekstrim “koordinasi yang ketat” (tight coordination), yang mengharuskan para pihak patuh pada ketentuan yang mengikat (yang bersifat mandatory) dan “koordinasi yang longgar” (loose coordination) yang memungkinkan para pihak boleh” memilih sikap dan tindakannya terhadap “ketentuan” (yang bersifat sukarela/voluntary). Nah, insya Allah, kelak kita akan dapat belajar bagaimana keduanya dilakukan sebagai kombinasi terbaik dalam menggali dan merumuskan kebijakan yang tepat. Kita dapat belajar metode yang dalam bahasa “teknis”-nya disebut dengan “Metode Koordinasi Terbuka/MKT” (Open Method of Coordination/OMC).

Namun sebagai tahap awal, saya ingin mengajak Anda semua yang memiliki kesungguhan berpartisipasi, untuk memulai langkah awal “kecil.” Seperti saya sebutkan di judul artikel ini, kita galang pertukaran informasi. Ini usul saya.

Silahkan buat/kembangkan “simpul informasi-komunikasi” dengan menggunakan internet. Mungkin dengan suatu blog bisa sangat membantu. Silahkan blog tersebut dimuati dengan opini Anda (dan jika dimungkinkan juga rekan-rekan Anda) tentang sistem inovasi di daerah Anda sendiri. Ini bisa berupa data/indikator tertentu yang relevan, analisis, opini, dan muatan relevan lainnya. Tak perlu terlampau khawatir dengan format. Kembangkan dengan bebas. Kalau mau, Anda dapat mengisinya dengan beberapa topik bahasan dengan bekal penggambaran seperti telah disampaikan dalam “Tutorial Pengembangan Sistem Inovasi” .

Jika menurut Anda memudahkan, penulisan alamat blog bisa dibuat misalnya seperti (http://sid-[nama_daerah].blogspot.com, misalnya http://sid-kabtegal.blogspot.com). Anda bisa membuatnya di http://www.blogspot.com/ atau di wordpress.com atau lokasi lainnya. Tapi ini sekedar anjuran saja. Jika Anda kehendaki, blog tersebut akan saya taruh pada bagian blogroll di blog ini atau di http://sistem-inovasi.blogspot.com/ atau http://sisteminovasi.wordpress.com/.

Siapa mau berprakarsa? Silahkan kontak saya atau isi komentar di posting ini. Terimakasih.

Baca Selanjutnya...

KOMENTAR TERAKHIR

TTM => Teman-Teman Mem-blog

Creative Commons License
Blog by Tatang A Taufik is licensed under a Creative Commons Attribution-Share Alike 3.0 United States License.
Based on a work at tatang-taufik.blogspot.com.
Permissions beyond the scope of this license may be available at http://tatang-taufik.blogspot.com/.

  © Blogger template The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP