Sabtu, September 14, 2013

RELAWAN INDONESIA BERINOVASI : Bagian 2

Siapakah "Relawan Indonesia Berinovasi" ?
Relawan Indonesia Berinovasi adalah pribadi yang berniat tulus, berperilaku santun, dan mau bekerja sunguh-sungguh secara sukarela untuk memanfaatkan atau mendayagunakan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan pengalamannya dengan cara memberikan sebagian waktu dan tenaganya, sesuai dengan kemampuan dan keadaan masing-masing, selama minimal 5 jam dalam satu pekan untuk mengabdi dan bekerja dengan hati, baik secara sendiri-sendiri maupun bekerjasama, sebagai keprakarsaan/pelayan sosial dalam mendorong karya-karya kreatif-inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungannya.
Secara umum kategori Relawan Indonesia Berinovasi terdiri atas:

  1. Relawan Muda Indonesia Berinovasi adalah relawan yang berusia muda. Jika menggunakan ukuran usia, berkisar pada 18 kurang dari 30 tahun, baik dari kalangan mahasiswa, siswa, karang taruna, pramuka, maupun LSM, atau masyarakat umum. Aktivitas relawan muda adalah mengembangkan keprakarsaan dan memberikan pelayanan sosial secara sukarela kepada masyarakat dan/atau lingkungan berupa berbagai prakarsa kegiatan untuk mendorong kreativitas keinovasian dalam berbagai bentuk. Sebagai contoh misalnya dengan memberikan berbagai macam pembelajaran bagi masyarakat, peningkatan sarana dan pelayanan kebersihan atau kesehatan lingkungan,  peningkatan pengetahuan administrasi lingkungan RT/RW atau kelurahan, pelatihan teknologi informasi, aktif dalam kelompok pembelajaran dan/atau pengembangan kreativitas-keinovasian, memberikan fasilitasi kepada usaha kecil dan menengah, dan prakarsa kegiatan pelayanan sosial lainnya yang bermanfaat positif bagi masyarakat selama minimal 5 jam dalam satu pekan.
  2. Mitra Bestari Indonesia Berinovasi adalah relawan dari kalangan masyarakat umum yang memiliki kemampuan dan keterampilan khusus serta pengalaman tertentu untuk mengembangkan keprakarsaan dan/atau memberikan pelayanan sosial berupa prakarsa kegiatan kreatif-inovatif secara sukarela sesuai dengan bidang pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya bagi masyararakat sebagai Mitra Bestari. Aktivitas yang dilakukan oleh Relawan ini antara lain berbagi ide kreatif-inovatif, menyelenggarakan atau memberikan pelatihan (alih pengetahuan), menjadi fasilitator atau tenaga pendamping, atau berperan sebagai konsultan bagi pelaku usaha kecil dan menengah, berbagai lembaga masyarakat umum, dan/atau pemerintah, terutama di daerah sekitar dia berada, selama minimal 5 jam dalam satu pekan.
  3. Relawan Yunior adalah relawan dari kalangan remaja. Jika menggunakan ukuran usia, mereka yang berusia kurang dari 18 tahun.
Tentu persoalan kategori dan usia bukan persoalan yang perlu dipesoalkan. karena semangat partisipasi Relawan Indonesia Berinovasi yang terpenting adalah:
BERSIFAT TERBUKA : Keanggotannya dari berbagai kalangan.
NON DISKRIMINATIF : Keanggotan dan partisipasinya sebagai Relawan tidak ada kaitannya dengan SARA (Suku, Agama, Ras, Antargolongan).


Yell
Ini sekedar memperkenalkan yell "GERBANG INDAH NUSANTARA", yang basanya disampaikan dalam pertemuan para penggiat atau calon penggiat kreativitas-keinovasian ...
Yell 1 :  SALAM INOVASI INDONESIA . . . !
Yell 2 (dijawab dengan):  INDONESIA INOVATIF . . . !   INDONESIA JAYA . . . !
Dalam workshop atau kegiatan diskusi, para calon relawan atau relawan bergabung dalam kelompok yang sering disebut dengan "Balarela", untuk bersama-sama belajar, mengkaji, membaca, dan berdiskusi. Lalu berembug untuk berbuat nyata (praktik), dan melakukan evaluasi dan perbaikan. Kesemua merupakan bagian dari proses pembelajaran ...

Penutup
Haruskah seseorang sudah mampu menjadi inovator untuk menjadi Relawan Indonesia Berinovasi? TIDAK. Menjadi Relawan berarti kita berkemauan, berani untuk berproses agar menjadi lebih baik, menjadi lebih kreatif-inovatif, menjadi solusi (bagian dari solusi) atas persoaan-persoalan sekitar kita ...
Sesungguhnya Allah TIDAK memandang kepada rupa kalian, juga tidak kepada harta kalian, akan tetapi Dia melihat kepada hati dan perbuatan (amal) kalian (HR. Muslim).

Salam Inovasi Indonesia ...

Baca Selanjutnya...

Kamis, September 12, 2013

RELAWAN INDONESIA BERINOVASI : Bagian 1

Periksalah buku kenanganmu semalam, dan engkau akan tahu bahwa engkau masih berhutang kepada manusia dan kehidupan . . . KAHLIL GIBRAN (1833 – 1931) 

Pengantar
Percepatan dan perluasan pembangunan Indonesia agar memberikan hasil-hasil yang progresif dan lebih berkualitas, inklusif dan berkelanjutan memerlukan terobosan-terobosan, inovasi dan partisipasi masyarakat. Berkreasi dan berinovasi perlu menjadi tradisi dan budaya masyarakat. Mendorong kreativitas-keinovasian masyarakat memang seyogyanya menjadi gerakan bersama, "gerakan nasional". Para relawan yang memiliki jiwa kepeloporan, kepemimpinan, semangat pembaruan untuk berbuat nyata membawa perbaikan sesuai dengan kemampuan dan keadaan masing-masing sangatlah diperlukan.


Alasan Utama Mengapa Indonesia Memerlukan Relawan-relawan Indonesia Berinovasi 
Ada beberapa alasan mengapa Indonesia sangat memerlukan "Relawan-relawan Indonesia Berinovasi" dan mengapa ini lah saat yang tepat untuk bergerak. Pertama, secara historis kita belajar bersama bahwa kejayaan beberapa kerajaan di wilayah Nusantara hingga terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak terlepas dari semangat perjuangan dan kerelawanan mereka yang memiliki jiwa kepeloporan, kepemimpinan, semangat kegotongroyongan dan pembaruan untuk berbuat nyata bagi rakyat, bangsa dan negerinya.
Kedua, bukankah salah satu kekayaan Indonesia adalah 'kebhinekaan" dalam beragam bentuk? Pengembangan dan pengelolaan heterogenitas ini memerlukan kesadaran, niat tulus dan upaya cerdas agar mendatangkan kebaikan dan menghindari perselisihan sesuai dengan perkembangan dan tantangan jaman. Nilai-nilai keikhlasan (kerelaan) untuk berbuat nyata bertoleransi, saling menghargai, bahkan saling membantu, saling mendukung bergotongroyong bagi sesama, bagi kelompok yang berbeda dan bagi lingkungan adalah nilai budaya yang perlu dipupuk dan diperkuat terus-menerus, agar tidak lapuk oleh waktu, lekang oleh jaman, tergerus oleh dinamika jaman. Nilai ini adalah salah satu yang senantiasa dimiliki oleh para ksatria masa lalu, para pejuang Bangsa, para pahlawan Negeri.
Ketiga, dari sisi demografis, "statistik" mengungkapkan bahwa perjalanan Bangsa Indonesia tengah memasuki masa-masa keemasan, masa-masa di mana penduduk Indonesia akan semakin didominasi oleh usia produktif. Ini merupakan kesempatan sangat baik, apabila kita memang dapat membawa perkembangan ini menjadi kekuatan kreatif-inovatif Indonesia. Namun, kreativitas-keinovasian tak akan terjadi dengan sendirinya. Perlu ekosistem yang tepat yang mendukungnya. Perlu proses yang membawa individu, masyarakat dan Bangsa Indonesia semakin kreatif-inovatif. Kesemuanya perlu proses pembelajaran dan partisipasi, dimulai dari mereka yang memiliki jiwa keberanian, kepeloporan, semangat sebagai relawan untuk berkontribusi secara nyata.
Partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat, khususnya dari generasi muda, untuk memperluas dan mempercepat gerakan Indonesia berinovasi ini seyogyanya tak ditunda. Ini saat yang tepat untuk berpartisiasi, untuk berbuat bagi Indonesia.

Apa Tujuan Gerakan dari para Relawan Indonesia Berinovasi?
Tujuan mempercepat dan memperluas upaya keprakarsaan dan partisipasi sukarela dari

  1. berbagai kalangan dalam pengabdiannya (kontribusi nyatanya) meningkatkan kreativitas- keinovasian, 
  2. generasi muda yang cerdas, kreatif-inovatif, berdedikasi, berniat tulus,dan berperilaku santun 
untuk mengabdi dengan ikhlas dan bekerja dengan hati, untuk belajar, berbuat, berkarya nyata bagi perbaikan di masyarakat dan lingkungannya. 
Bersambung . . . .

Baca Selanjutnya...

Minggu, September 08, 2013

E-Development dan FOSS dalam Kerangka Penguatan Sistem Inovasi

Penggunaan teknologi yang legal lisensinya sangatlah penting, tidak saja karena alasan hukum, tetapi juga ekonomi, sosial dan budaya. Demikian halnya dengan piranti lunak (software). FOSS (Free/Open Source Software) dianggap sebagai salah satu pilihan yang sesusai bagi banyak pihak sejaan dengan tujuan dan kondisi yang dimilikinya. Meski demikian, banyak hal yang perlu diperhatikan agar pemanfaatan dan pengembangannya tepat. Ini tidak saja dari hal teknis menyangkut kemampuan SDM dalam menggunakan dan mengembangkannya lebih lanjut, tetapi juga aspek-aspek lain, termasuk masalah "lisensi" dan hal-hal yang bersifat strategis.
Dalam konteks pembangunan, khususnya pembangunan daerah, telah dikenalkan konsep strategi e-development agar pengembangan dan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat membantu efektivitas, efisiensi, dan pemberdayaan proses pembangunan daerah. Dengan pendekatan ini, diharapkan TIK tidak lagi dianggap sekedar "kosmetik" untuk memperindah penampakan pembangunan daerah agar terkesan "bagus", tetapi benar-benar memberikan bantuan nyata secara signifikan dalam proses pembangunan daerah. 

Bagaimana kaitannya dengan kerangka strategis penguatan sistem inovasi? Untuk memulai memahaminya, silahkan baca lebih lanjut ulasan dalam bentuk paparan saya, dengan mengambil kasus prakarsa Kota Pekalongan sebagai contoh diskusi. 
Semoga bermanfaat. 
Salam Inovasi Indonesia . . .

Baca Selanjutnya...

KOMENTAR TERAKHIR

TTM => Teman-Teman Mem-blog

Creative Commons License
Blog by Tatang A Taufik is licensed under a Creative Commons Attribution-Share Alike 3.0 United States License.
Based on a work at tatang-taufik.blogspot.com.
Permissions beyond the scope of this license may be available at http://tatang-taufik.blogspot.com/.

  © Blogger template The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP