Tampilkan postingan dengan label komunitas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label komunitas. Tampilkan semua postingan

Jumat, Desember 05, 2008

Blogger Juga Manusia . . .

Saya belum berani meng-klaim sebagai seorang blogger “beneran”. Bahkan sebagai blogger pemula pun mungkin belum. Lama nge-blog saja belum seumur jagung, dan itu pun belajar sendiri. Jadi, maklum lah kalau desain, posting dan pasang widget-nya pun masih “nunak-nunuk” dan sering fail again – fail again [gagal maning, gagal maning].
Saya ingin sedikit berbagi tentang “pengamatan” saya – yang tentu ini bukan “penelitian ilmiah” – tentang “fenomena blogger”.

Kehidupan “dunia internet”, khususnya web blog, bagi saya merupakan refleksi “dunia nyata”. Hubungan sosial berkembang di antara para blogger serupa dengan hubungan sosial keseharian yang kita lihat di masyarakat sekitar. Para blogger berekspresi dalam bidang dan cara masing-masing. Sekalipun melalui “media” yang berbeda, kita berkomunikasi satu dengan lainnya layaknya kita “berhadapan langsung” dengan orang-orang lain.

Saya merasa – entah benar atau salah pengamatan saya ini - “keterkaitan sosial” (social connectedness) di antara para blogger berkembang sangat cepat. Bayangkan, saya yang seorang “pemalu” [hi hi . . . ], bisa berkawan dengan lebih banyak orang dibanding dengan keseharian yang sebenarnya [tentu tidak sebanyak para blogger betulan].

Kok bisa ya?
Hmm . . ., saya menduga trust (rasa saling percaya), harapan, dan “saling-membalas/timbal-balik” (reciprocity) sebagai nilai mendasar yang penting dalam hubungan sosial yang baik memang “ada” di antara para blogger, sekalipun mereka tidak/belum pernah bertemu satu dengan lainnya, bahkan mungkin dalam banyak kasus tidak/belum saling mengenal sebelumnya. Ini tentu sangat penting bagi "kohesi sosial," yang juga menentukan keberhasilan pembangunan masyarakat. Kohesi sosial (social cohesion) - atau "keeratan sosial" -merupakan keadaan [sekaligus juga proses perkembangan] yang mencerminkan nilai bersama, tantangan dan kesempatan bersama dari komunitas.

Menurut Jenson, ada lima dimensi kohesi sosial [lihat misalnya dalam salah satu tulisannya berjudul Mapping Social Cohesion: The State of Canadian Research, 1998], yaitu :

  1. Belonging -- Isolation
  2. Inclusion -- Exclusion
  3. Participation -- Non-involvement
  4. Recognition -- Rejection
  5. Legitimacy -- Illegitimacy.

Sekedar pembanding, Bernard (1999) mencermati dimensi kohesi sosial dengan melihat pada dimensi formal dan substantif seperti berikut :
- Formal :

  1. Equality / Inequality
  2. Recognition / Rejection
  3. Legitimacy / Illegitimacy.

- Substantif :

  1. Inclusion / Exclusion
  2. Belonging / Isolation
  3. Participation / Non-involvement.

Dalam komunitas blogger yang saya "kunjungi" sampai saat ini, nampaknya - sadar ataupun tidak sadar – berkembang semangat, nilai, dan harapan positif yang “sama”. Rasa “menjadi bagian (belonging)” contohnya dicerminkan oleh bergabungnya blogger dalam komunitas-komunitas tertentu yang mereka anggap “sesuai/nyaman” buat dirinya. Inklusi, tercermin dari “diterimanya” blogger oleh blogger lainnya. Saya belum melihat “penolakan” dari komunitas, setidaknya saya belum pernah “ditolak” bergabung dalam komunitas yang saya ikuti [mudah-mudahan tidak terjadi . . .]. Rasa ingin berpartisipasi pada umumnya berkembang di antara blogger. Kita akan merasa belum nge-blog, jika apa yang kita posting tidak dibaca [atau setidaknya ditengok] oleh blogger lain atau pengguna internet lain. Ini mendorong blogger berupaya agar blog-nya dilirik dan dibaca orang lain, serta saling mendukung sesama blogger. Proses aktif dan responsif blogger terhadap sesama blogger lain mencerminkan hal ini.

“Pengakuan” (recognition) juga umumnya tinggi. “Etika” saling memberi komentar, saling mengunjungi atau setidaknya sekedar saling menyapa seolah sudah menjadi ”aturan sopan santun” yang umum di antara para blogger. Pengakuan dan dukungan dari blogger lainnya dan rasa kebersamaan yang berkembang pun menjadi “pelegitimasi” blogger dalam dunianya – meski tanpa ijazah formal bidang teknologi informasi dan komunikasi, ataupun secarik kertas legal formal.

Dari sisi positif, komunitas-komunitas blogger berkembang pesat dan jaringan ini terus meningkat, yang sangat berpotensi memperkuat kohesi sosial dalam masyarakat kita dan di luar kita. Pencitraan lebih positif tentang Indonesia pun sangat berpeluang diperkuat oleh perkembangan ini, setidaknya semangat di antara para blogger tentang hal ini cukup kuat.

Apakah semuanya ”serba indah” seperti yang saya tuliskan? Kalau tentang ini, dalam masyarakat ”dunia nyata” pun kita menghadapi dan menyaksikan dengan mata kepala sendiri tentang faktanya. Kegundahan, apatisma, bahkan kesinisan atas tindakan pemerintah dalam hal tertentu, bisa pula kita jumpai di dunia blogger maupun dunia nyata, dengan berbagai alasan yang melatarbelakanginya. Sebagian mungkin sekedar berkeluh-kesah tanpa tahu persis apa yang harus dilakukan. Jadi, tak ada yang istimewa – blogger pun manusia. Dengan dunia yang dirasakan ”lebih demokratis”, saya melihat betapa para blogger umumnya memiliki kreativitas tinggi dan merasakan keleluasaan berekspresi yang ”lebih tinggi” di dunia internet.

Tentu kita sangat berharap bahwa para ”blogger panutan” yang umumnya didukung oleh komunitas yang luas ”secara sukarela”, memiliki kepemimpinan dan keprakarsaan untuk dapat membawa komunitasnya dalam mengembangkan dan mendayagunakan hal-hal yang positif sehingga bermanfaat bagi masyarakat. Semoga . . .

Wallahu alam bissawab . . . .

Salam

Baca Selanjutnya...

Minggu, Oktober 05, 2008

Rencana Diskusi Sistem Inovasi di KNRT dan BPPT

Ristek atau Kementerian Negara Riset dan Teknologi (KNRT) tengah menggalang berbagai pihak (termasuk BPPt dan LIPI) mengupas sistem inovasi di Indonesia dan menghimpun saran/masukan tentang apa yang sebaiknya diperkuat ke depan.

Komunitas diskusi sangat perlu dikembangkan, dan akan terdiri dari beragam latar belakang pandangan, kepakaran,maupun tingkat pemahaman yang berbeda. Agar menghasilkan sesuatu yang dapat dijadikan bahan-bahan/dokumen yang lebih “terstruktur” dan bermanfaat bagi penentu kebijakan, maka “muara akhir” perlu lebih terfokus.

Dalam dikusi-diskusi sebelumnya, disepakati bahwa muara tersebut berupa “dokumen” di akhir 2008 yang pada intinya diharapkan bermuatan:

  • Pandangan tentang [pendekatan] sistem inovasi dalam konteks pembangunan Indonesia;

  • Gambaran tentang sistem inovasi di Indonesia dan isu-isu strategisnya;

  • Agenda perbaikan kebijakan ke depan.


Proses Awal
Sehubungan dengan itu, sebagai titik awal diskusi sistem inovasi di Bulan Oktober ini, saya mengusulkan dua agenda paralel, yaitu:

  • Pertukaran informasi, dan pengalaman / pengetahuan di antara partisipan; dan

  • Pemetaan sistem inovasi nasional saat ini.

Untuk tim penyusun dokumen yang akan dihasilkan, silahkan saja dibentuk. Saya mengharapkan komunitas diskusi terus berkembang, dan karenanya siapapun diperbolehkan bergabung, offline maupun online. Jika ada yang memerlukan diskusi awal untuk mengenali / memahami tentang topik ini, silahkan memanfaatkan sumber daya yang ada (hardcopy, softcopy di beberapa lokasi yang saya tunjukkan berikut, maupun kontak dengan berbagai orang). Kalau diperlukan workhop kecil dengan peserta terbatas, rekan-rekan dapat mengatur waktunya. Saya kira cukup banyak yang bersedia menjadi nara sumber atau relawan/relawati fasilitator.


Lokasi Sumber Bahan dan Diskus di Internet
Beberapa sumber berikut di internet saat ini dapat dimanfaatkan. Saya usulkan, pembagian pemanfaatan sumber daya tersebut adalah sebagai berikut:

  • Situs http://www.sin.web.id/ mudah-mudahan dapat dikembangkan terus sebagai ”situs resmi” tentang sistem inovasi di Indonesia (dikelola oleh KNRT);
    Jika Anda jelajahi blog ini dan dua blog terkait lain (http://sistem-inovasi.blogspot.com/ dan http://sisteminovasi.wordpress.com/), dapat ditemukan beberapa bahan untuk diskusi awal tersebut.

  • Blog http://sistem-inovasi.blogspot.com/ dapat dimanfaatkan sebagai blog komunitas untuk mendiskusikan hal mendasar (misalnya konsep) seputar sistem inovasi (dan kebijakan inovasi tentunya) dan isu terkait lain. Referensi, tutorial, bahan pembelajaran dan sejenisnya lebih banyak dibicarakan di sini. Blog ini sebaiknya nanti dikelola oleh komunitas;

  • Blog http://sisteminovasi.wordpress.com/ dapat dimanfaatkan sebagai blog komunitas untuk mendiskusikan isu/topik aktual seputar sistem inovasi (dan kebijakan inovasi tentunya) dan isu terkait lain. Blog ini juga dikelola lebih lanjut oleh komunitas;
    Tentu saja situs resmi dan kedua blog tersebut dapat berfungsi sebagai media informasi-komunikasi yang saling melengkapi.

Selain itu, sudah ada pula lokasi forum diskusi berikut yang dapat dimanfaatkan:



Sumber Personal
Blog ini (http://tatang-taufik.blogspot.com/) merupakan blog personal yang saya kelola. Silahkan kritisi muatannya. Jangan langsung percaya, karena muatan utamanya adalah opini pribadi seputar perbaikan/pengembangan sistem inovasi, kebijakan inovasi, klaster industri, e-development, pemberdayaan masyarakat, dan isu/topik lain yang ingin saya tulis/komentari.

Jika dinilai bermanfaat, silahkan manfaatkan beberapa sumber atau taut seperti tertera pada sidebar, misalnya:

Bahan-bahan tersebut dapat diunduh, dimanfaatkan dan disebarluaskan. Semoga bermanfaat.


Catatan Tambahan
Seperti biasa, untuk memperkaya bahan informasi, Anda dapat menggunakan berbagai mesin pencari di internet. Saya kira kata kunci (keyword) yang tepat untuk topik kita adalah “sistem inovasi” dan/atau “kebijakan inovasi”. Untuk sumber dalam bahasa Inggris, gunakan “innovation system” atau “innovation policy”.

Selain menggunaan mesin pencari yang tersedia di internet, untuk melihat/menelusuri sumber daya dengan beberapa kata kunci atau bergabung dalam “jaringan” dalam topik tertentu Anda juga dapat mengunjungi:



Direktori Blog dan Library:

Banyak tersedia, silahkan coba di antaranya:


Semoga bermanfaat . . . . .

Baca Selanjutnya...

KOMENTAR TERAKHIR

TTM => Teman-Teman Mem-blog

Creative Commons License
Blog by Tatang A Taufik is licensed under a Creative Commons Attribution-Share Alike 3.0 United States License.
Based on a work at tatang-taufik.blogspot.com.
Permissions beyond the scope of this license may be available at http://tatang-taufik.blogspot.com/.

  © Blogger template The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP